Rezkyawan Syaputra lahir tanggal 6 Desember 2013 |
Tak sabar rasanya menanti kelahiran sang buah hati terlahir ke dunia lewat rahim sang Bunda. para wanita. Seperti yang dialami Sang Istri sekarang ini, dengan semakin mendekatinya hari prediksi lahir (HPL) semakin sering diri sendiri maupun keluarga terdekat yang bertanya-tanya kapan dede bayi akan lahir. Dari hari ke hari menanti datangnya kontraksi ataupun tanda-tanda kelahiran lainnya. Untuk mengalihkan perhatian biasanya saya melakukan aktivitas lain. Semua benar-benar misterius walau sudah ada alat canggih yang bisa mendeteksi kelahiran bayi atau perhitungan-perhitungan eksak akurat lainnya tetap saja tidak ada yang benar-benar fix, semua murni rahasia Allah SWT.
Terkadang otot rahim serasa menegang, itu yang biasa disebut kontraksi, tapi karena datangnya tidak teratur, biasanya kontraksi palsu ini hanya datang sekali-sekali. Terkadang rasa bahagia itu datang ketika kontraksi muncul, sering saya beri tahu orang tua, jika kebetulan ada suami pun saya akan mengabarkan adanya proses kontraksi ini, biasanya jika begitu kami semua akan mengira-ngira, ‘mungkin malam ini dede lahir’ disertai senyuman dari wajah-wajah kami.
Ada sedikit kekhawatiran juga dengan datangnya hari-H nanti, karena kejadian tak terduga tak mustahil bisa terjadi. Saya sangat menginginkan proses persalinan nanti berjalan lancar, alami dan normal. Sampai saat ini dokter masih memvonis 90% kelahiran normal, Alhamdulillah. Selain dokter, bidan pun kerap saya kunjungi untuk pemeriksaan rutin terlebih setelah usia kehamilan 37 minggu, setiap minggunya pemeriksaan oleh bu bidan kami jalani,
Inilah anak ku yang pertama, yang dengan sabar menantikan adeknya lahir |
Bidan senior yang tempat tinggalnya tidak jauh dari tempat kami, orangnya super ramah, baik, penyabar dan juga cantik (lho!). Sengaja dari awal kehamilan berencana bersalin di kediaman sekaligus tempat prakteknya. Mengapa? Selain seperti yang saya katakan tadi, sangat sabar, selain sudah professional dalam menangani pasien terbukti dengan jam terbangnya dalam dunia kebidanan, juga terjangkau untuk masalah biaya. Alhamdulillah sampai saat ini saya masih terbebas dari vonis-vonis yang menghambat terjadinya proses persalinan normal, tapi sekali lagi kejadian yang tak terduga tak mustahil bisa terjadi. Oleh karena itu, saya pun meminta rekomendasi rumah sakit mana yang sekiranya harus didatangi ketika persalinan lewat bu bidan tidak bisa dilakukan, akhirnya ada satu rumah bersalin dan rumah sakit negeri yang ditunjuk jika suatu saat nanti diperlukan. Tapi saya harus yakin bahwa persalinan normal merupakan persalinan yang alami, sakit yang akan dirasakan pun adalah sakit yang sejatinya adalah fitrah bagi para wanita. Ada anekdot yang mengatakan, sepertinya kucing pun jarang terlahir SC (sectio Caesar). Jaman dulu pun, tidak pernah terbersit oleh wanita manapun untuk melahirkan dengan proses operasi. Sehingga saya harus mampu memframe semua akan terjadi dengan baik2 saja, semua akan berjalan lancar dan mudah, proses persalinan akan berlangsung tanpa terasa menyakitkan, semua akan berakhir dengan bahagia.
Kendatipun demikian, seorang wanita yang berpotensi melahirkan normal/ per-vaginal pun sewaktu-waktu bisa divonis SC. Ada kondisi-kondisi tertentu seperti ukuran panggul yang terlalu kecil, ukuran bayi yang besar, air ketuban sudah keluar banyak, tekanan darah sang ibu tinggi sekali, dll.
Banyak yang berpendapat lebih baik bersalin di rumah sakit, karena disana sudah tersedia alat-alat canggih yang sewaktu-waktu dapat digunakan jika diperlukan. Terlebih untuk kelahiran anak pertama, pertolongan pertama dapat dengan sigap dilakukan. Hanya saja selentingan buruk sering terdengar bahwa melahirkan di RS, akan lebih memanjakan kita untuk mengiyakan anjuran dokter melahirkan secara SC.
Hmm..laa haula wa laa quwwata ila billah, semoga Allah selalu memberikan yang terbaik di setiap langkah kehidupan kita. Untuk saat ini selalu meng’hipnotis’ diri bahwa persalinan normal adalah persalinan yang akan saya hadapi. Semua akan berjalan dengan baik dan mudah, semua akan berjalan mulus dan lancar. Semua akan dilewati dengan cepat tanpa rasa sakit yang mendalam, hingga akhirnya bunda akan berkata selamat lahir anakku sayang, selamat menunaikan tugasmu menjadi seorang khalifah di bumi ini.
Anak Kedua ku "Terima Kasih Ya Allah" |
Dan tempat tanggal 6 bulan 12 tahun 2013, anak kedua kami lahir normal, meskipun sang bunda sempat menyerah dalam menghadapi hidup, dan meminta kepadaku untuk dibawa ke Rumah Sakit, namun dengan kesabaran dan dorongan yang kuat dariku, sang Bunda pun kembali berjuang sekuat tenaga. dan Alhamdulillah Sang Buah hati itupun lahir kedua dengan selamat. beratnya 5 Kg. loh...
Mirip siapa ya |
Sang Buah Hati itupun tidur lelap |
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !