Sekilas Pengalaman Hidup :
Home » » Ketika Sang Buah Hati Ingin Bicara

Ketika Sang Buah Hati Ingin Bicara

Written By Unknown on Thursday, May 1, 2014 | 9:50 PM

Sang Buah hati
Berbagai penyebab. Percepatan kemampuan anak bicara ditentukan berbagai hal. Di antaranya kemampuan bicara orang dewasa di sekitarnya. Semakin gemar kedua orang tua mengajak anaknya berbicara, anak semakin pintar berkata-kata. Urutan kelahiran juga berperan penting. Umumnya anak pertama mendapat perhatian lebih besar dari kedua orang tuanya dibanding adik-adiknya. Situasi ini mempengaruhi stimulasi pada kemampuan anak bicara.

Jenis kelamin juga berpengaruh terhadap percepatan kemampuan anak berkata-kata. Menurut pengamatan para ahli, orang tua umumnya lebih sering mengajak anak perempuannya bicara dibanding anak laki-lakinya. Akibatnya anak perempuan punya kemampuan berkata-kata lebih baik dibanding anak laki-laki. Tentu saja di luar itu semua, faktor fisik seperti kesiapan organ tubuh dan kesehatan juga berperan penting.

Usahakan untuk ikut berpikir setara dengan usia anak. Misalnya jika ia berkata ingin ke atas, itu berarti bukan ruangan di tingkat dua yang ditujunya, namun anak justru menginginkan sensasi menaiki maupun menuruni tangga. Atau jika anak ingin kue yang terpajang di toko kue, pada umumnya bukan karena ia ingin memakannya hingga habis, namun lebih pada mencicipi kue yang menarik perhatiannya. Karena itu, tugas Anda sebagai orang tua untuk berulang-ulang menjelaskan maksud kata-kata yang diucapkannya sendiri.

Upayakan konsisten mengenai suatu hal, misalnya jika anak berjanji tidak mengambil mainan temannya, cobalah berulang-ulang mengingatkan jika anak melanggar janji tersebut. Dengan cara ini anak semakin memahami maksud kata-katanya sendiri sehingga ia pun dapat dituntut lebih konsisten dengan apa yang diucapkannya.
Mau lihat video sang buah hati saat mau bicara Klik Here

Hal pertama yang harus dipahami, mendorong anak berbicara bukan tentang berceloteh terus-menerus ke bayi untuk mengekspos kata-kata sebanyak mungkin ke mereka. Jujur saja, semakin banyak Anda bicara, bayi justru tidak akan mengerti apa yang Anda katakan.

Sang Buah Hati mau bicara
Mendorong perkembangan bahasa pada anak adalah dengan memerhatikan kualitas dan kuantitas dari kata-kata yang kita ucapkan.Berikut 10 cara terbaik untuk mendorong anak Anda berbicara.

1. Komunikasi Dua Arah

Dari sejak bayi dilahirkan, biasakanlah mengajaknya bicara, meski bayi belum mengerti. Dan ketika anak memperlihatkan pesan nonverbal seperti suara tawa atau tangisan, responilah dengan percakapan. Itulah komunikasi awal antara Anda dan bayi Anda.

2. Jadilah “Suara” yang Pertama

Biarlah suara Anda menjadi suara pertama yang bayi Anda dengar. Bicaralah dengannya setiap waktu agar suara otentik Anda dikenalinya. Semakin sering bayi mendengar bahasa lisan dengan benar, semakin cepat mereka belajar dan mencoba berbicara.

3. Bicara Hal-hal yang Berarti

Dengan kata lain, bukan mengajarkan kata-kata, melainkan menggunakannya.Ketika Anda mengatakan “bola”, tunjuk benda yang Anda maksud. Hal itu jauh lebih efektifmembuka pengertian anak.

4. Membaca Buku dan Tunggu Respon Anak

Bacakan anak sebuah buku yang sesuai dengan minatnya. Saat membaca jangan terlalu cepat. Buat jeda sekitar 5 menit pada tiap halaman untuk membahas apa saja yang Anda lihat di sana. Namun, jika anak ingin segera membalikkan halamannya, melihat buku secaraterbalik, tidak menyelesaikan cerita, atau bahkan tidak ingin melihat buku sama sekali, biarkan saja.

5. Make it Slow

Ada begitu banyak alasan yang baik untuk memperlambat hal-hal di sekitar anak, terutama dalam hal bahasa. Ketika kita “melambat”, anak akan menjadi lebih bisa mendengarkan dan memahami.

6. Santai dan Bersabar

Kekhawatiran Anda biasanya bisa dirasakan oleh anak dan hal itu bakal menciptakan iklim yang tidak ideal untuk melangkah ke tahap perkembangan anak selanjutnya. Berbicara membutuhkan keberanian.Jadi, lakukan dengan tenang, sabar, dan percayalah pada anak Anda.

7. Jangan Menguji

Yang dibutuhkan anak untuk bisa mulai berbicara (atau melakukan hal lain) adalah kepercayaan Anda.Ketika Anda terus berusaha mengujinya, ia akan menganggap Anda tidak memercayai dan menghormatinya. Misalnya, jangan bertanya pada anak yang Anda sudah tahu jawabannya, seperti “Ayo, mana hidungmu?”

8. Bicara Mengoceh

Ketika bayi atau balita Anda tampaknya berbicara omong kosong atau meracau, saat itu sebenarnya ia sedang berusaha mengucapkan kata-kata. Usahakan untuk tidakmengabaikannya atau malah mengulang celotehannya.

9. Koreksi

Ketika anak-anak mencoba memraktekkan bahasa yang mereka ketahui (seperti warna atau nama binatang) dan diucapkan dengan salah, orangtua cenderung langsung mengoreksi. Dalam dunia anak, biasanya mereka sulit membedakan antara anjing dan beruang.

Lebih baik, Anda mengoreksinya dengan menunjukkan gambar atau model yang benar.

10. Jangan Abaikan Pikiran dan Perasaannya

Misalnya anak meminta Anda mengganti popoknya, tapi setelah mengecek dan mendapati popok tidak basah, Anda langsung menolaknya. Akan lebih baik jika setelah memeriksa popok, Anda menjelaskan kepadanya kalau popoknya masih kering, kemudian tanyakan, “Apakah popoknya perlu Mama ganti?”

Tunggulah responnya. Jika anak mengatakan “ya” atau menganggukkan kepala, mungkin ada hal lain dari popok itu yang mengganggunya. Intinya adalah, selalu dengarkan dan hormati upaya-upaya awal pada komunikasi anak. Hal itu lebih mujarab untuk mendorong balita Anda terus berbicara.

Lihatlah ketika ayah dari anakku melatih sang buah hati berbicara, bisa g' ya, klik Here
Share this article :

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Awaluddin, SE | Sekilas Pengalaman
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Sekilas Pengalaman Hidup - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Awaluddin, SE