Menengok Meriahnya Pengukuhan Permas Selayar di Batam

Sampu Awal Tosilajara

Tepatnya tanggal 22 Maret 2014 di Kampung Jabi Kelurahan Batu Besar Kecamatan Nongsa yang merupakan perkumpulan Masyarakat Selayar di Pulau Batam, telah diadakan Pengukuhan PERMAS (Persatuan Masyarakat Selayar) di Batam. Walikota Batam, Ahmad Dahlan yang juga notabene adalah keturunan orang Selayar turut hadir dalam pengukuhan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Persatuan Masyarakat Selayar (Permas) periode 2014-2018, Pengukuhan dilakukan Bupati Kepulauan Selayar, Syahrir Wahab. Syahrir mengingatkan para pengurus baru untuk bekerja lebih baik lagi bersama pemerintah ikut berperan serta membangun Batam.

“Meskipun membangun Batam tapi jangan lupakan kampung halaman,” kata Syahrir.

Sebagai putra asli Selayar, Dahlan mengaku merasa bangga dengan masyarakat Selayar, Sulawesi Selatan yang merantau khususnya di Kota Batam. Karena meskipun telah merantau di kampung orang tapi tetap ingat dengan kampung sendiri.

Dahlan menambahkan, yang terpenting dalam berkehidupan adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta menambah ketakwaan kepada Allah SWT.

“Dengan memegang keduanya kebahagiaan dunia dan akhirat akan didapat,” ungkap Dahlan.

Untuk mencapai kesejahteraan tersebut menurut Dahlan harus dari diri sendiri. Seperti dalam firman Allah, dimana Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum kecuali mereka sendiri yang melakukan perubahan kearah yang lebih baik.

Walikota Batam bersama Tanri Abeng
(Sama-sama berasal dari Selayar)

Tak lupa Dahlan mengucapkan selamat kepada para pengurus yang terdiri dari berbagai profesi. Sebagai kepala daerah Dahlan akan mendukung organisasi kemasyarakatan yang memiliki program dan kegiatan bagus serta mendukung pembangunan terutama Kota Batam.

Menurut Dahlan, konsentrasi masyarakat Selayar yang merantau di Kota Batam berada di bagian Timur Kota Batam, mulai dari Kabil ke arah Nongsa. Dalam kesempatan tersebut Dahlan memberikan bantuan untuk masjid yang berada di Benteng dan Padang Oge, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan.

Sementara itu ketua umum yang baru dilantik, Muhammad Syahid Yusri mengaku bahwa masyarakat Selayar sangat konsekuen dengan petuah nenek moyangnya. Katanya,  Batam diibaratkan sebagai perahu yang harus ditumpangi dan jangan pernah tinggalkan perahu tersebut  sekalipun tenggelam. Hal tersebut terbukti dengan Ahmad Dahlan seorang putra Selayar yang menjadi nakhoda di Kota Batam.

“Jadikan Batam sebagai hunian harapan masyarakat khususnya Selayar dan masyarat Indonesia umumnya,” jelas Syahid.

Pengukuhan Permas yang juga dihadiri mantan Meneg. Pendayagunaan BUMN pada kabinet Pembangunan VII dan kabinet Reformasi Pembangunan era Presiden Soeharto dan BJ Habibie, Tanri Abeng menambahkan, putra Selayar memiliki kualitas yang tidak perlu diragukan, salah satunya Ahmad Dahlan sebagai Walikota Batam.

Menurut Tanri ada tiga pilar keberhasilan manusia, yaitu keilmuan yang ditekuni, kemampuan memberikan kontribusi dengan memiliki ketrampilan dan tidak takut mengambil tanggung jawab.

“Jika ketiganya ada pada seseorang sukseslah dia menjadi manusia yang berhasil,” katanya.

Saat pementasa Battik-Battik di Kampung Jabi Batam

Setelah pengukuhan dilaksanakan, ditampilkan pementasan seni Battik-Battik yang merupakan budaya local selayar yang sengaja dihadirkan dan ditangkangkan oleh Walikota Batam dari Selayar, 

Battik-Battik adalah musik tradisional Kepulauan Selayar yang sejak ada sejak dahulu kala. biasanya musik ini diadakan kalau ada pesta perkawinan di Selayar. Battik-Battik hadir untuk menghibur masyarakat Selayar yang ada di Batam, yang katanya sudah rindu dengan Battik-Battik Selayar.