|
Tim KKN Univ 45 Angk. II Tahun 2011 |
Kuliah kerja nyata merupakan bagian dari penyelenggaraan pendidikan dalam bentuk kegiatan pengalaman ilmu, teknologi, dan seni oleh mahasiswa kepada masyarakat. Kuliah kerja nyata dilaksanakan secara melembaga dan terstruktur sebagai bagian dari pelaksanaan kurikulum pendidikan tinggi, yang wajib diikuti oleh setiap mahasiswa program studi ilmu hukum strata satu (S1) dengan status intrakurikuler wajib.
Dalam pelaksanaannya kuliah kerja nyata mempunyai ciri-ciri, sebagai berikut :
1. Interdisipliner, “cross sectoral “, dan komprehensif.
Pola pikir yang ingin dikembangkan melalui kuliah kerja nyata bagi lembaga dilandasi oleh kenyataan, bahwa hampir setiap persoalan hidup dalam masyarakat mempunyai hubungan satu dengan yang lain (complicated), sehingga penyelesaian dengan pola pendekatan monodisiplin kurang efektif. Kuliah kerja nyata dimaksudkan untuk pengisi kekurangan tersebut dengan memberikan pengalaman cara berfikir interdisipliner, terpadu, dan komprehensif.
|
Merumuskan Program kegiatan adalah salah satu kegiatan KKN di Desa Bontosunggu |
2. Berdimensi luas, pragmatis, dan praktis.
Kuliah kerja nyata bertolak dari fakta yang ada di masyarakat, serta timbulnya pelbagai persoalan di masyarakat perlu adanya pola pikir secara komprehensif dan pragmatis dengan pendekatan lintas ilmu, baik berdemensi eksakta maupun non eksakta, yang berteknologi maupun non teknologi. Pelbagai disiplin ini dan metode pendekatan sangat menunjang tingkat keberhasilan dalam pemecahan masalah serta pemberian solusi yang bermanfaat. Dengan pembekalan ilmu pengetahuan dan teknologi yang diperoleh dari bangku perkuliahan diharapkan dapat memberi sumbangan pemikiran, tenaga, dan lain sebagainya kepada masyarakat.
|
Diskusi terhadap pemecahan masalah Desa Bontosunggu |
Dalam kuliah kerja nyata mahasiswa didorong untuk mengadakan kegiatan di luar bidang studi dan mahasiswa dapat melakukan studi lintas disiplin ilmu dengan teman dari pelbagai fakultas lain maupun melakukan diskusi, bertukar pikiran serta pengalaman baik dengan teman maupun masyarakat tempat lokasi kuliah kerja nyata (KKN), yang hasilnya dapat memberikan manfaat bagi semua pihak, yakni mahasiswa, pemerintah dan masyarakat.
3. Keterpaduan antara pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, yang termanifestasikan dalam Tri Dharma PT.
Melalui KKN mahasiswa mengenal persoalan masyarakat yang bersifat “cross sectoral” serta belajar memecahkan masalah dengan pendekatan ilmu (interdisipliner). Mahasiswa perlu menelaah dan merumuskan masalah yang dihadapi masyarakat serta memberikan alternatif pemecahannya (penelitian), kemudian membantu memecahkan dan menanggulangi masalah tersebut.
Lokasi KKN kami berada di Kecamatan Bontoharu Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, Indonesia. Kecamatan ini terbagi menjadi 6 desa 2 kelurahan yaitu kelurahan Bontobangun, kelurahan Putabangun, desa Bontolebang, desa Bontosunggu, desa Bontoborusu , desa kalepadang,desa Bontotangnga dan desa Kahu-kahu. Ibu kota kecamatan Bontoharu terletak di kelurahan Bontobangun.
|
Kawasan tambak masyarakat Desa Bontosunggu |
Tepatnya di Desa Bontosunggu, kami melakukan berbagai kegiatan nyata, seperi memberikan pemahaman kepada petani tambak, yang rata-rata masyarakat di Desa Bontosunggu adalah petani tambak.
|
Papan nama jalan yang sementara dibuat |
Mengatasi arus transportasi di Desa Bontosunggu bersama kawan-kawan, tidak lupa membuat papan nama jalan mengingat di sepanjang jalan di Desa Bontosunggu belum bernama, sehingga timbulnya suatu kegiatan yang dituangkan dalam agenda KKN, yaitu pemberian nama jalan Desa Bontosunggu.
|
Inilah papan pengumuman yang kami buat |
Di Desa Bontosunggu ada museum bersejarah yang sudah dikenal, khususnya masyarakat Selayar. sayang museum itu tak pernah terurus, termasuk papan informasi yang belum diremajakan, sehingga kami membuat papan informasi dan baliho jangkar raksasa.
Sekedar informasi bahwa Jangkar ini diyakini terbesar dan terpanjang di masanya. Jangkar tersebut kini tersimpan di Desa Nelayan Padang. Jangkar yang dilengkapi dengan meriam itu diperkirakan merupakan peninggalan pedagang Cina pada abad 17-18. Konon katanya, Jangkar Raksasa ini milik seorang saudagar China bernama Gowa Liong Hui yang mengadakan pelayaran menggunakan kapal besar dan singgah di Padang pada akhir abad XVII.
Ada dua jangkar ditempat ini. Jangkar pertama berukuran,panjang batang : 226 cm,panjang lengkungan : 167 cm, lingkar batang : 60 cm. Sementara jangkar kedua berukuran, panjang batang : 229 cm, panjang lengkungan 117 cm dan lingkar batang, 70 cm. Dari penuturan warga, ternyata bukan hanya wisatan lokal yang sering datang di tempat ini. Wistawan dan peneliti budaya dan sejarah dari luar negeri juga berdatangan di tempat ini.
|
Papan Reklame Jangkar Raksasa |
Selain jangkar, di mesium ini juga terdapat meriam kuno. Meriam ini jumlahnya 3 buah. Konon, pemilik meriam ini seorang saudagar dari Gowa keturunan Cina yang bernama Baba Desan.
Baba Desan datang ke dusun Padang bersama dengan armada dagangnya dalam rangka mencari perairan baru untuk mendapatkan hasil laut yang akhirnya dia menetap di dusun Padang tersebut. Makanya sekarang ini, meriam tersebut dapat dijumpai di dusun padang kab. selayar. Ukuran meriam ini bervariasi. Meriam I berukuran, panjang 117 cm, diameter mulut 17 cm, diameter lubang mulut 8 cm. Meriam II bekuran panjang 123 cm, diameter mulut 23 cm, diameter lubang mulut 10 cm. Sementara meriam III berukuran, panjang 125 cm, diameter mulut 18 cm, diameter lubang mulut 8 cm.
|
Kegiatan pembuatan papan pengumuman |
Di Desa Bontosunggu juga ada sebuah bangunan yang dirancang oleh coremaap yang tujuannya untuk memberikan informasi kepada masyarakat Desa Bontosunggu dan kepada masyarakat pendatang. disitulah kami membuat berbagai macam papan informasi, mulai dari Struktur Kelompok Pengrajin, List Masyarakat Home Industry, dll.
|
Nobar Pertandingan Sepakbola |
|
Kegiatan Penyuluhan KB |
Buat teman-teman semua, mungkin tulisan di atas, agag semrautan, tapi semua itu kami lakukan "hanya untuk berbagi pengalaman', begitulah kira-kira pengalamanku saat melakukan KKN Univ. 45 di Desa Bontosunggu Kab. Kep. Selayar. meskipun sangat banyak kegiatan yang telah dilaksanakan, namun hanya sebagian kecil yang bisa kami suguhkan dalam tulisan di atas.
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !